PRO & KONTRA PENGGUNAAN E MONEY
Penggunaan layanan internet makin terasa di berbagai segi kehidupan sehari-hari. Tidak hanya dalam memesan barang atau jasa, untuk pembayaran kebutuhan sehari-hari pun saat ini bisa dilakukan tanpa uang tunai.
Sarana untuk memiliki pembayaran secara elektronik ini pun makin banyak ditemukan. Kalau dulu kebanyakan orang mungkin hanya mengenal kartu debit dan Paypal untuk pembayaran elektronik selayaknya uang tunai, sekarang muncul uang elektronik dalam bentuk e-wallet dan e-money. Seperti yang dilansir oleh Tirto.id, menurut Bank Indonesia (BI) uang elektronik yang beredar di negeri ini sudah mencapai 113 juta instrumen, baik yang berbentuk e-money maupun e-wallet.
Banyaknya instrumen uang elektronik ini juga pastinya dipengaruhi makin banyaknya orang yang lebih memilih menggunakan uang elektronik daripada membawa uang tunai kemana-mana. Namun sebagaimana instrumen pembayaran lainnya, pasti ada saja kelebihan dan kelemahan dalam penggunaan uang elektronik ini.
Berikut kami mulai ulasan dengan apa bedanya dengan uang digital atau kartu kredit, lalu perbedaan e-wallet dan e-money, kelebihan dan kekurangan uang elektronik, dan pastinya akan kami sajikan tips aman bertransaksi dengan uang elektronik.
Apa itu uang elektronik?
Pertama-tama, mari kita lihat dulu apa definisi dari uang elektronik yang selama ini kita gunakan. Kata kunci dari uang elektronik adalah “prabayar”. Ini artinya, sama seperti uang tunai, Anda tidak bisa menggunakan kalau tidak memiliki saldo.
Menggunakan uang elektronik ini tidak seperti menggunakan kartu kredit atau uang digital (cryptocurrency seperti bitcoin). Penggunaan kartu kredit sama saja dengan penggunaan pascabayar, artinya setelah belanja dilakukan baru nasabah membayar, sedangkan bitcoin berbeda dari segi produksi, pengaturan, bahkan produksinya.
Lebih jelasnya, dapat dilihat dalam tabel ini.
Uang Elektronik | Kartu Kredit | Bitcoin |
---|---|---|
Diterbitkan oleh bank atau perusahaan dengan bantuan lembaga keuangan | Diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan | Diterbitkan oleh ‘miner’ dan diproduksi melalui enkripsi data atau algoritma tertentu |
Bisa digunakan untuk transaksi online dan offline (belanja dan membayar tagihan) | Bisa digunakan untuk transaksi online dan offline (belanja dan membayar tagihan) | Hanya untuk berbelanja online |
Nilainya sesuai dengan uang konvensional yang berlaku | Nilainya sesuai dengan uang konvensional yang berlaku | Nilainya ditentukan oleh penawaran, tingkat kepercayaan, dan permintaan |
Harus deposit atau mengisi saldo dulu sebelum transaksi (prabayar) | Pembayaran ke kartu kredit dilakukan setelah belanja (pascabayar) | Harus deposit dengan membeli coin tersebut dulu sebelum transaksi (prabayar) |
Lalu siapa saja pengguna dari masing-masing instrument pembayaran ini? Secara umum dapat kita lihat dalam tabel ini.
Uang Elektronik | Pengguna uang elektronik ini biasanya mereka yang ingin kemudahan dalam transaksi sehari, seperti belanja di mini market, naik bis dan commuterline, dimana Anda cukup tap kartu atau CR code pada pemindai. |
Kartu Kredit | Kartu kredit ini pastinya dimiliki oleh mereka yang sering belanja dalam jumlah besar seperti traveling, juga bagi anggota klub-klub tertentu. Karena biasanya pihak klub akan mendebet secara otomatis dari kartu kredit setiap bulannya. |
Bitcoin | Umumnya dimiliki oleh mereka yang ingin berinvestasi dan berbelanja online. Bahkan bitcoin juga bisa digunakan untuk penunjang bisnis. |
Apa bedanya e-wallet dan e-money?
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, instrumen uang elektronik ada e-wallet dan e-money. Keduanya bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti berbelanja online maupun offline. Lalu apa sebenarnya yang membedakan kedua instrumen ini?
e-wallet | e-money |
---|---|
Berbasis aplikasi (server based) | Berbasis kartu (chip based) |
Isi saldo bisa melalui ATM, mesin EDC, gerai ritel, dan mobile banking | Isi saldo bisa melalui ATM, mesin EDC, gerai ritel, dan mobile banking |
Maksimal saldo Rp 10 juta | Maksimal saldo Rp 1 juta |
Fitur pengamanan berupa nomor ponsel pengguna dan pin | Tidak ada fitur pengamanan, bisa dipakai siapa saja |
Bisa digunakan untuk transaksi online dan offline | Hanya bisa digunakan untuk transaksi offline |
Adapun jenis transaksi yang bisa dilakukan menggunakan e-wallet dan e-money adalah sebagai berikut.
e-wallet | e-money |
---|---|
Transaksi di gerai online dan offline | Transaksi di gerai offline |
Membeli token listrik, pulsa dan pembayaran tagihan lainnya | Tol, transjakarta, dan kereta |
Pencairan saldo | |
Transfer saldo |
Penggunaan uang elektronik ini tentunya ada kelebihan dan kelemahannya. Bagaimanapun juga fasilitas ini bisa saja memudahkan di area tertentu, namun bisa juga menjadi penghambat di daerah lain.
Mengapa menggunakan uang elektronik
Hadirnya 113 juta instrumen uang elektronik yang dikeluarkan oleh bank dan lembaga lainnya di Indonesia, menunjukkan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang sudah beralih preferensi dalam hal kebiasaan bertransaksi di kehidupannya sehari-hari.
Kelebihan dari penggunaan uang elektronik yang membuat masyarakat Indonesia merasa makin nyaman menggunakan fasilitas ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Tidak perlu repot membawa uang tunai
Ini mungkin menjadi faktor utama dalam penggunaan uang elektronik. Anda tidak perlu repot mencari ATM untuk menarik uang tunai. Anda juga tidak perlu membawa uang tunai bahkan jika ingin bertransaksi dalam jumlah besar.
Keuntungan ini menyederhanakan urusan Anda dalam hal bertransaksi baik online maupun offline. Dimana Anda tidak perlu khawatir membawa terlalu sedikit uang untuk bertransaksi. Selain itu, penggunaan e-money dan e-wallet dirasa lebih praktis karena cukup discan. Sehingga Anda tidak perlu menghitung uang saat bertransaksi.
2. Memudahkan penjual untuk tidak perlu menyiapkan uang kembalian
Petugas kasir atau pengemudi angkutan umum yang kesulitan mencari kembalian saat ada yang bertransaksi pasti pernah Anda temukan dalam aktivitas sehari-hari. Dengan transaksi menggunakan uang elektronik, penjual tidak perlu lagi repot menghitung uang kembalian setiap ada transaksi. Pencatatan juga terekam secara otomatis dan memudahkan pihak gerai untuk melakukan pembukuan atau perhitungan penjualan tiap harinya.
Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan uang elektronik tidak hanya memudahkan konsumen dalam berbelanja, namun pemilik gerai juga merasakan manfaatnya.
3. Adanya promo
Tidak dipungkiri bahwa promo menjadi salah satu daya tarik penggunaan uang elektronik. Berbagai gerai di pusat perbelanjaan atau di area bisnis banyak yang bekerjasama dengan bank penerbit uang elektronik untuk memberikan keuntungan lain bagi nasabahnya. Kelebihan ini menjadikan harga antara makanan atau barang yang dijual di pusat perbelanjaan tidak jauh berbeda dengan yang dijual di pasar atau pinggir jalan. Artinya, seseorang bisa mendapatkan tempat yang lebih nyaman dengan harga yang tidak mahal.
Salah satu contoh yang bisa kita ambil adalah promo harga special di gerai Chatime untuk pengguna t cash. Masih banyak lagi promo untuk pengguna uang elektronik lainnya seperti kartu Flazz BCA, Mandiri e-Money, TapCash BNI, dan lain-lain.
4. Bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan
Seperti yang diketahui, bahwa sekarang, di Jakarta, Anda harus menggunakan kartu untuk menggunakan fasilitas angkutan umum pemerintah seperti bus transjakarta dan commuterline. Oleh karenanya, penggunaan uang elektronik berupa kartu atau e-money makin marak ditemukan di sekitar kita. Dimana e-money ini tidak hanya digunakan untuk menggunakan fasilitas umum seperti transportasi dan tempat hiburan, melainkan juga bisa digunakan untuk berbelanja di berbagai tempat.
Penggunaan e-wallet juga dirasa memudahkan karena bisa digunakan untuk berbagai transaksi. Anda bisa membayar tagihan secara online, berbelanja online, bahkan bisa juga digunakan di berbagai gerai offline. Semuanya cukup dilakukan lewat smartphone Anda.
Semua kemudahan ini pastinya tidak hadir tanpa efek samping atau sisi lemahnya.
Kelemahan uang elektronik
Sebagaimana alat pembayaran konvensional atau uang tunai, uang elektronik pun memiliki keterbatasannya sendiri.
1. Tidak semua tempat menerima pembayaran secara elektronik
Walaupun saat ini adalah era digital, tetap saja tidak semua tempat bisa menerima pembayaran secara elektronik. Pada kondisi tertentu, Anda tetap membutuhkan uang tunai. Contohnya, saat Anda bepergian ke kota kecil atau pedesaan, atau saat Anda ke area yang jauh dari pusat bisnis. Di area-area ini Anda akan kesulitan menemukan gerai dengan mesin pemindai untuk menggunakan uang elektronik Anda.
Selain itu disaat mesin pemindai sedang offline atau rusak, mau tidak mau Anda tetap harus membayar dengan uang tunai.
2. Untuk e-money, jika hilang atau rusak saldo tidak bisa dikembalikan
Jika Anda memiliki kartu Flazz, Mandiri e-Money, atau kartu e-money lainnya, maka Anda harus ingat bahwa sisa saldo yang ada pada kartu saat kartu hilang dan rusak tidak akan dikembalikan.
Kalau kartu Anda dicuri, maka si pencuri bisa menggunakan sisa saldo yang ada karena dia tidak membutuhkan pin atau fitur pengaman apapun saat bertransaksi.
3. Cenderung membuat boros
Pernahkan Anda merasa bahwa dengan berbelanja non tunai Anda cenderung boros? Hal ini dikarenakan Anda tidak mengeluarkan uang saat bertransaksi sehingga secara psikologis, Anda tidak merasa mengeluarkan uang. Anda pun merasa tidak keberatan untuk berbelanja lagi, apalagi jika Anda tidak mengecek sisa saldo uang elektronik yang ada.
Tips bertransaksi menggunakan uang elektronik
Pastinya ada beberapa hal yang bisa Anda ingat agar transaksi Anda tetap nyaman, seperti berikut ini.
1. Tetaplah membawa uang tunai
Anda tidak pernah tahu kapan Anda membutuhkan uang tunai saat jalan-jalan ke pusat perbelanjaan atau tempat rekreasi. Bisa jadi Anda harus melakukan transaksi di gerai yang belum menyediakan pemindai untuk penggunaan uang elektronik. Oleh karenanya, membawa sejumlah uang tunai yang cukup tetap menjadi solusi agar aktivitas Anda berjalan lancar dan aman.
2. Cek saldo e-money dan e-wallet Anda secara berkala
Salah satu cara untuk merasa nyaman dana man saat menggunakan uang elektornik adalah dengan mengetahui sisa saldo yang tersedia. Jangan sampai transaksi terhambat karena jumlah saldo yang tidak mencukupi. Mengetahui jumlah saldo yang tersedia juga akan memberikan pengaruh pada Anda agar tidak boros dalam menggunakan fasilitas e-money atau e-wallet.
3. Jagalah agar uang elektronik tetap aman
Pastikan kartu e-money Anda tidak berpindah tangan dan tidak rusak. Jika Anda pengguna e-wallet, maka jangan berikan pin Anda pada siapapun, serta pastikan smartphone Anda bebas virus.
4. Buat budget untuk penggunaan uang elektronik Anda
Menetapkan anggaran belanja menggunakan uang elektronik juga penting jika Anda ingin tetap merasa nyaman bertransaksi. Kecenderungan untuk boros saat transaksi non tunai bisa Anda hindarkan jika Anda disiplin dengan anggaran yang ada. Ingat, fasilitas uang elektronik ini seharusnya membuat Anda merasa nyaman saat bertransaksi bukan malah terbebani karena penggunaan yang tidak terkendali.
Komentar
Posting Komentar